 |
| Supir angkot bernama Dani, pakai topi (Foto: Google) |
INDOSATU.ID - Di tengah sulitnya mencari penumpang akibat maraknya transportasi online, seorang sopir angkutan kota (angkot) di Cianjur, Jawa Barat, memilih tetap berbuat baik meski harus merugi.
Dani, sopir angkot jurusan Pasar Muka, setiap hari mengantar belasan anak sekolah dasar tanpa memungut biaya sepeser pun.
Dalam satu hari, sekitar 15 hingga 20 siswa SD menumpang angkotnya secara gratis. Padahal, dari sisi ekonomi, keputusan tersebut membuat Dani kehilangan pemasukan hingga ratusan ribu rupiah per hari.
"Jika dihitung-hitung memang hilang pemasukan, tapi ini jadi kepuasan pribadi saya. Lihat anak-anak senyum karena bisa jajan dari uang yang seharusnya buat ongkos, rasanya bahagia," ujar Dani, Minggu (2/11/2025) kemarin.
Dani mengaku penghasilannya kini jauh menurun dibanding beberapa tahun lalu. Sebelum maraknya angkutan online, ia bisa membawa pulang sekitar Rp300 ribu per hari.
Kini, pendapatannya hanya berkisar Rp100 ribu per hari sebelum dipotong setoran kepada pemilik angkot sebesar Rp70-80 ribu.
Meski demikian, pria sederhana itu tak pernah menyesali pilihannya. Ia tetap menjalani profesinya dengan ikhlas dan bahkan berbagi rezeki lewat siaran langsung di media sosial yang kerap ditonton banyak orang.
"Karena konten viral, saat live ada yang kasih hadiah. Tapi karena saya niatnya bukan cari simpati, uang dari live itu saya bagikan lagi ke anak-anak yang naik angkot," ujarnya lagi.
Bagi Dani, melihat senyum anak-anak yang diantarnya ke sekolah menjadi kebahagiaan tersendiri.
"Alhamdulillah mereka senang. Lihat mereka senyum tuh, rasanya kayak lihat anak saya sendiri," tuturnya dengan mata berbinar.
Sumber: Dirangkum dari berbagai sumber
Penulis: Admin
