![]() |
Ilustrasi sosok preman (Foto: google) |
INDOSATU.ID - Tindak kekerasan dan perampokan oleh sekelompok preman kembali terjadi di Kota Medan.
Seorang teknisi handphone bernama Zaur Rahman, warga Kecamatan Medan Tuntungan, menjadi korban pengeroyokan dan perampokan saat berbelanja sparepart HP di GMT II, Jalan Sekip, Medan Petisah.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa 8 April 2025 lalu sekitar pukul 17.00 WIB atau pukul 5 sore menjelang masa magrib.
Zaur menjelaskan, peristiwa bermula saat ia hendak memarkirkan sepeda motor di sekitar toko. Saat itu, tempat parkir dihalangi oleh seorang ibu-ibu yang duduk di lokasi.
Saat ia meminta agar diberi ruang, seorang pria tua tiba-tiba memakinya dengan kata-kata kasar. Tak berselang lama, seorang pria lain langsung menendang dadanya.
"Saya sudah dipukul, tapi tetap saya parkirkan motor. Lalu masuk ke toko untuk mengecas HP dan menelepon keluarga," ujar Zaur saat diwawancarai, Sabtu (12/4/2025) kala itu.
Usai menelepon, Zaur mencoba mendatangi pelaku dan menanyakan maksud tindakannya. Namun pria itu justru kembali mencekiknya.
Zaur berhasil melepaskan diri dan berusaha masuk ke dalam toko, namun kembali diserang.
Pelaku membenturkan kepalanya ke kening Zaur, lalu memukulinya bersama beberapa orang lain yang datang membawa batu.
"Saya dipukuli pakai batu hingga kepala saya koyak dan berdarah. Salah satu pelaku juga mengambil HP saya dan uang Rp500 ribu dari kantong belakang. Tapi karena saya kenal, saya minta kembali, hanya HP yang dikembalikan," ungkapnya.
Zaur mengalami luka serius, kepala bocor, kening dan rahang bengkak, dada dan pinggang sakit, serta celananya koyak.
Ia kemudian melapor ke Polsek Medan Baru dan berharap para pelaku yang diperkirakan berjumlah lima orang itu segera ditangkap.
"Saya sudah tidak bisa bekerja karena luka ini. Saya mohon keadilan dan perlindungan. Saya minta Kapolsek Medan Baru, Kapolrestabes Medan, dan Kapolda Sumut segera menangkap pelaku," ujarnya penuh harap, waktu itu.
Menanggapi insiden tersebut, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Medan, Emil Zainal Jambak, mengecam keras aksi premanisme tersebut.
Dirinya mendesak Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru agar segera mengusut tuntas kasus tersebut.
"Kejadian ini mencoreng rasa aman masyarakat. Premanisme harus ditindak tegas agar tidak terus merajalela di Kota Medan," kata Emil, kala itu.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Poltak Tambunan, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah menerima laporan korban dan akan menindaklanjuti kasus tersebut. (Red)